1.
PENGERTIAN WEB 2.0
Web
2.0 sebagai jaringan platform yang mencakup semua perangkat terkoneksi dan memberikan banyak keuntungan. Web 2.0
hadir untuk menggantikan peran web 1.0 di mana interaksi sosial di dunia maya sudah dianggap sebagai
kebutuhan. Sehingga web 2.0
memiliki beberapa ciri yang mencolok yaitu share, collaborate, dan exploit. Penggunaan web untuk
berbagi, menjalin pertemanan, dan saling berkolaborasi menjadi
sesuatu yang penting.
web 2.0 mempunyai tingkat kedinamisan yang baik. Hal tersebut yang
menjadikan web 2.0 sebagai dasar bagi pengembangan
model pembelajaran di abad pengetahuan, dengan menyediakan fasilitas bagi pengguna untuk dapat
melakukan proses penciptaan, kolaborasi, penyimpanan,
ekstraksi dan berbagi pengetahuan secara online dengan sesama pengguna
di seluruh dunia.
2.
FUNGSI WEB 2.0
Web 2.0 adalah produk dari konsep sumber terbuka,
yang berarti bahwa pengembang
perangkat lunak dari seluruh dunia dapat membuat produk secara kolaboratif dan stabil, namun inovatif (Pickett,
2017). besar sumber
daya Web 2.0 menyediakan
dua atau lebih fungsi ini.
a.
Kontribusi Kolaboratif
Situs
Web 2.0 mendukung kontribusi kolaboratif dalam waktu yang sama (real) di mana pengguna dapat membuat
situs dengan menambahkan dan mengedit
konten lebih dari satu kontributor. Di antara contohnya adalah aplikasi
produktivitas seperti Google docs, Sheets,
blog, wiki; dan bookmarksosial.
b.
Jaringan Sosial
Jejaring sosial disediakan melalui aplikasi seluler dan berbasis web seperti
Facebook
dan Twitter yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi, berkolaborasi, bekerjasama, berbagi, dan
mempublikasikan informasi, ide, dan multimedia. Contoh populer jaringan
sosial dibidang pendidikan diantaranya LinkedIn sebagai situs jejaring sosial profesional
yang berfokus pada individu atau
kelompok, dan Facebook, yang mendukung pendidikan, profesional, dan keluarga/teman. Misalnya, Facebook menampung
banyak kelompok guru yang berkolaborasi dalam komunitas
berdasarkan tingkat kelas, bidang pelajaran, dan juga bidang minat, misalnya, integrasi teknologi, kompetisi matematika, dan
sebagainya.
c.
Mashup
Mashup
adalah situs web yang menggunakan konten dari situs lain dan memprosesnya menjadi aplikasi baru. Mashup
web menggunakan aplikasi yangmenyatukan konten dari berbagai
sumber, membuat situs web yang baru dan berbeda dari sumber aslinya. Contoh
lainnya yang paling terkenal yaitu Google Maps, di mana data tambahan
ditambahkan ke peta geografis. Kombinasi informasi ini memberikan data
terkini untuk guru dan peserta didik untuk digunakan dalam laporan atau sebagai bagian
dari kegiatan kelas.
3.
KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN WEB 2.0 UNTUK PENGAJARAN
a.
Dapat diakses dengan
mudah
b.
Waktu belajar lebih
fleksibel
c.
Wawasan menjadi lebih
luas
d.
Dapat diakses secara
gratis
e.
Peserta didik menjadi lebih peka
terhadap orang lain melalui situs jejaring sosial dimana
mereka memiliki akses ke informasi
untuk belajar tentang
satu sama lain.
4.
SOCIAL NETWORK
Social Network merupakan sebuah bentuk layanan internet yang ditujukan sebagai komunitas online bagi orang yang memiliki kesamaan aktivitas, ketertarikan pada bidang tertentu, atau kesamaan latar balakang tertentu. Social networking sering
disebut
sebagai jaringan pertemanan. Social Network telah menjadi basis yang signifikan bagi pemasar yang ingin
melibatkan pelanggan. ocial network dapat dimanfaatkan
sebagai media pembelajaran yang
sering dikenal dengan istilah Social Learning
Netwroks (SLNs). SLNs bertujuan agar pengguna dapat memperoleh pengalaman baru dan meningkatkan komunikasi terhadap orang
lain.Contoh situs Social Network yang populer sekarang
ini yaitu Facebook, Twitter, LinkedIn,
Instagram, Youtube, blog dan
prezi.
5.
MENGINTEGRASIKAN SUMBER BELAJAR WEB 2.0 DALAM PENGAJARAN
Sumber daya Web 2.0 Online yang sering digunakan
untuk meningkatkan pembelajaran peserta didik termasuk blog,
wiki, aplikasi produktivitas, bookmark sosial, berbagi
multimedia, jaringan sosial,
dan Mashup. Peserta
didik dapat berkomunikasi danberbagi pengetahuan dan kreativitas mereka
dengan orang lain.
6.
KETERBATASAN MENGGUNAKAN WEB 2.0
UNTUK PENGAJARAN Perhatian ekstra diperlukan terkait
penggunaan Web 2.0 untuk mendukung
pengajaran, karena banyak
sumber daya, seperti
Facebook, YouTube, dan Twitter
digunakan secara ekstensif
untuk tujuan non-pendidikan. Secara substansial meningkatkan kemungkinan peserta didik
mengakses konten atau pengguna yang tidak pantas,
yang menimbulkan pertanyaan berikut ini:
a.
Akses ke perangkat keras canggih
yang diperlukan. Beberapa alat Web 2.0 interaktif
memerlukan kemampuan perangkat keras yang tidak tersedia pada model teknologi seluler
yang lebih murah.
b.
Ketidakstabilan aplikasi open source. Karena banyak aplikasi
Web 2.0 bersifat open source
(gratis) sehingga tidak dibeli dan dilisensikan, guru berencana untuk menggunakan aplikasi
tertentu, untuk mengetahui bahwa aplikasi tersebut tidak lagi tersedia hanya dapat digunakan jika membayar biaya.
c.
Kualitas pesan. Karena
mudah dibuat dan gratis, ba.nyak
jenis postingan Web
2.0 berkualitas buruk dan tidak disiapkan dengan baik.
d.
Kredibilitas. Hanya karena sesuatu
ada Web tidak membuat menjadi sumber yang otentik
atau berwibawa. Alat web 2.0 membuat mudah untuk memposting informasi yang mungkintidak akurat.
e.
Bias. Blog mungkin bersifat sangat
subjektif, ditulis oleh individu sebagai cara untuk mengekspresikan ide dan posisi
mereka kepada audiens.
f.
Masalah keamanan. Karena sifat
sumber daya yang terbuka, penting bahwa guru memastikan peserta didik memahami
perlunya kehati-hatian dan mendapatkan persetujuan orang tua atau wali sebelum
membagikan informasi pribadi.
g.
Kemungkinan penindasan maya. Cyberbullying dapat mengganggu seseorang secara online hingga situasi yang jauh lebih berbahaya, jika
tidak ditangani dengan benar.
Komentar
Posting Komentar